Aku Padanya – oleh Nico Sandi Amor

dipematang senja ada langkah yang kehilangan wajah
gerimis turut memungutinya dikisaran rumput yang entah mana
buli-bulir bening serupa cermin kehabisan cerita
dari seperca kenangan hangus terbakar detak-detik waktu
aku menunggu, bukan sekedar membahang pilu
tak lagi meronta nafsu
meski birahi membeludak diselimutku
ruam hangat beroleskan madu, aku menyebutnya
dan pelangi yang membentang dilangit malam
kulukis sepanjang urat jalan juga debaran kosong akan pesona
menghentak yang telah terbenam seperti tawa durjana
tetap aku tak bertemu sipemilik wajah
yang aku tau, hati ini merekah merah mendamba sentuh yang basah
sementara nasib mengencinginya, memang basah
tapi tanah memusnahkannya
mengubur rongga aku padanya, isak tangis mereka
didalamnya aku tawar menawar cinta
kutukar sebatang kaku yang menjerat diriku
dengan dahan-dahan rindu berdaun es membeku
duh, cairkan lagi sembilu …

Aku Padanya – oleh Nico Sandi Amor
Pekanbaru
Fb: Nico Sandi Amor

Leave a Comment