Sekuntum Bunga Milikku – oleh Nico Sandi Amor

berpajang ditepian jendela
menunggu nunggu sapa dipagi yang terlanjur gerimis
pupus warna seiring semilir mengetuk kaca
berhalimun kelopak dipucuk nelangsa
tersublim letih beraroma luka
menjamah ruang kedap suara, juga udara
oii … sesak ini diusiknya
setelah malam menenggelamkan aku bersama sebuah perahu
bukankah kau hantu-hantu itu?
yang menjelma seekor kupu-kupu
sesaat hilang tanpa bekas disetangkai jiwa
aku lupa,
tentang sayap masa yang mengepakkan kantuknya
langkah yang berpura-pura
desir pasir yang kukira air mata
atau angan yang sedang bercerita
pada sekuntum bunga milikku
asin dan berdebu

Sekuntum Bunga Milikku – oleh Nico Sandi Amor
Pekanbaru

Leave a Comment