Sesederhana itukah dikau,teman?
Bukan harta ladangmu yang kutanya
Juga bukan kemewahan yang kau pikirkan
Tapi sosokmu itu,begitu jauh bersahaja…
Aura jiwamu yang tamah terhirup lorong nafas ini…
Lembutnya alunan yang terhempas dari bibirmu,
Helaian senyum manis yang terpampang di wajahmu,
Membuatku tak dapat melihat kala mendengar curahan hatimu
Aku suka senyum itu…
Sungguh berbeda yang kudapati dulu
Kini kita sahabat dekat,
cukup jauh,sobat?
Tak kan terlintas di pikiran ini
Sesampai mana yang kita alami nanti…
Aku tak doyan rengutan itu
Ucaplah,apa yang kau risaukan
Ku kan berusaha menghapusnya dengan gurauan
Pahamilah kelak,daku kan setia di sisimu…
Ya,sehelai senyummu menggoncang duniaku
Tadinya berjibun masalah dalam diri ini…
Melarut dalam pikiran membuatku lupa hidup masih berjalan
Namun karenamu,terangkatlah apa yang terbebani di pundak
Dengarlah,ini bukan senandung cintaku…
Kutulis ini tanpa harus melayang jauh bersama awan
Aku hanya ingin mendiskripsikan dirimu
Dengan merintis romantis nan puitis…
Helaian Senyum – oleh Nanda Insadani
Bagan Sinembah,Riau