Kupanggil Cemara – oleh Bambang Sulaksono

Tumbuh tinggi laras wangsa: membuana
Ketika
Ilalang takut terbalut gulma memaksa
Dedaun berayun di dekatnya membonceng hama
Semakin tinggi
Gulma kurajut kutendang sayang, kubuang di lubang kututup parang
Hama kutantang, kuajak berkelahi kupukuli sampai mati
Ilalang juga kurajang matang di atas bakaran arang
Cemara menjulang
Akarnya mengebut, menjulur-julur seri berkisi rapi
Kusiram dalam julang tinggi kupandangi besarlah sayang
Mendamba cemara kutancap hara pada setangkai andai yang kusemai
Cemara meraja
Meraksasa masa kemasa dari hari kehari cemara membuta
Hanya bisa menggayuh walau selaksa dahanya juga tak utuh
Cemara meninggi memuncak marak beranak pinak
Sedang aku disini kedinginan mohon hujan terpa pucuknya
Cemara lupa
Banjir bandang berang datang habisi hati cemara tinggi
Sudah kuat tak terangkat malah bah sapa tubuh rebah
Mengambang terpana tergopoh memandang yang kokoh
Menangis bodoh berharap cemara itu roboh

Kupanggil Cemara – oleh Bambang Sulaksono
Nganjuk

Leave a Comment