Tidak Lagi Ada – oleh Nico Sandi Amor

aku meminang sepi
menjamur mimpi yang abadi
tiap petik nada yang kumainkan hanya namamu
aku tua didalamnya
bersama pengasingan cinta
cinta ini sayang, kelak kubawa meski tersisa sepatah kata
karena dipersimpangan ini kau mengirisnya
memudarkan halimun yang tertawa
aku terlalu renta untuk menjamah tepian kata
juga terlalu nista untuk bersandar kepada senja
aku tak pula peka
semilir yang merenggut dedaunan diantara kebisingan hujan
nyala api yang tak sepadan dengan dusta
harap yang telanjang memayungi usia kita
aku terlanjur membenam
melintasi legamnya berpintu-pintu cerita yang itu-itu saja

sungguh, kelam ini menyesatkan
permainkan aku dengan germerlapnya
membunuhku dengan belatinya
mungkin aku tak lagi abadi didalamnya
dengan sepatah kata yang tersisa, “TIADA”

Tidak Lagi Ada – oleh Nico Sandi Amor
Pekanbaru

Leave a Comment