Jika angan ini adalah selembar kertas, akan ku koyak koyak dan koyak menjadi serpihan tak berbentuk, hingga tak ada lagi yang ada di benakku tentangmu dan tentangnya…
Jika pikiran ini adalah sebatang kayu, kan kubakar ia hingga menjadi abu, agar tiada lagi bayangmu dan bayangnya dalam kemesraan….
Otakku lumpuh, nalarku punah…
Tak semestinya ku memujamu….
Hanya akan sisakan pedih perih dibalik tawaku yang senantiasa berkata tak mengapa….
Lalu, mengapa kurajut cerita ini…?
Apa yang sebenarnya ku cari…?
Bukankah kau hanya seberkas kisah lalu yang terlanjur berbekas….
Mengapa kau jempu anganku Mid….?
Mengapa kau bubuhkan obat di luka lama ini…?
Terlambat dan tak bisa….
Ataukah kau memang takdirku yang tertunda….?
Enyahlah kau dari mimpi semu ku ini….
Enyahlah….
Agar tak terbayang lagi kau dalam rengkuhannya…
Kau dalam senyumnya..
Kau dalam nafasnya….
Kau dalam dirinya…..
E N Y A H L A H……
Jika – oleh Kakey Subagja
Medan