Terserah hatimu, kau masuk ke dalam hatiku, mengobrak abrik, memporak porandakan semua yang telah rapi tersusun
Sesuka hatimu, kau belai manja rasa ku padamu, keberadaan mu dalam, sumpah serapah duka suka masa lalu yang indah
Setelah semua kembali meraja, kau pun lenyap menghilang bersama bayang bayang masa lalumu
Tinggalkan aku dalam sepi senyap hati kembali
Menekuri malam tanpa bertepi
Menghitung bintang yang berkedip di langit
Sendiri
Sepi
Terserah hatimu, kau lumpuhkan aku dengan desah manja mu..
dengan galau hatimu, dengan renyahnya senyum mu, dengan binar mata mu, dengan derai air matamu, dengan sesegukanmu, dengan gemulaimu, dengan indah tubuhmu, dengan sumpah serapahmu
aku hanya bisa tertunduk lesu, menatapmu dari jauh di dalam angan angan ku, walau tak teraih, tapi kerap ku nikmati sedih ini sendiri
Pergilah, ku tau ini yang terbaik bagimu, bagi tiga bintang yang menyertaimu…..
Aku hanya seseorang yang seperti angin, sesayup sampai dan terus menghilang
Dan akan terus tetap begini
aku lah apa adanya…..
Izinkan ku menitis dalam sepi…….
Menitis Dalam Sepi – oleh Kakey Subagja
Medan