Separuh engkau ada padaku…
Jangan yang buruk…
Jangan yang jelek…
Karena akulah dirimu yang hilang waktu itu…
Serbuk nasihatmu terhembus tumbuh menjulang…
Terakar jauh di dalam jiwa…
Tidak! Takkan kutebang…
Biarlah sampai matahariku mendapatnya jua…
Aku anakmu, masih malu…
Jarang kulantunkan do’a untukmu…
Sampaikah padaNya bila ku mau?
Inilah aku, karena maju, lupa selalu, menyujudkan kepalaku, di sudut waktu, terhadap Rabb-ku…
Sering kusulut sumbu emosimu..
Api amarah pun terkobar…
Bergerak perlahan melahapku…
Agar aku terhenti, dari hal yang mencela diri, menuju kesuksesan sejati, tiada balas budi, hanya jangan lupa diri…
Tak pernah kutahu…
Cara mengucap “maaf” dan “terima kasih” dalam detik yang sama…
Kenapa? Tak apa…
Agar engkau tahu, wahai ayah…
Aku selalu menyayangimu…
Dari Anakmu – oleh Nanda Insadani
Rokan Hilir, Riau
FB : Nanda Insadani