Cerminku – oleh Nicma Faneri

Malam ini begitu dingin. Sedingin kutub utara.
Pena di tangan kembali bercerita. Ku ungkap isi hati yang lara. Karena dia masalalu cermin terbaik dalam hidupku,
Banyak cobaan yg datang mndekat.
Namun ku masih bertahan bersembunyi d balik awan putih yg terus melindungiku….
Sekalipun terkadang awan putih tersingkir oleh kabut hitam. Ku biarkan segalanya mengalir seperti air. Aku tidak memaksa kehendak hati untuk melupakan apa yang sulit ku lupakan. Ku biarkan ia tetap ada. Sekalipun menjadikan kepedihan yang berlangsung lama. Tetap ku jalani hidup ini bersama doa. Ku yakin cahaya itu akan senantiasa menerangi langkahku.

Semakin hari dan semakin lama. Aku tumbuh dewasa. Bisa mengerti cinta. Maka aku juga bisa merasakan luka. Membedakan setiap warna. Dan dapat membaca tabir dunia. Dari garis takdir sang kuasa, ia hadirkan Cinta. Cinta yang mengajariku arti kehidupan. Kehidupan yang bercerita tentang kesalahan. Ingin ku bawa diriku ke depan cermin Besar. Ingin ku lihat dan ku tatap wujudku. Agar aku mengerti apa tujuan hidupku. Ku rindukan kasih yang terang seperti senja pagi. Ku harapkan seseorang seperti malaikat hati. Menuntun jalan hidup ini. Akan kah dia ada dalam wujud yang nyata?. Atau hanya imaginasi hampa?.

Nb_tuhan Biarkan saja rasa dan luka Beracun ini. Terkubur bersama masalalu. Tertutup di lembaran lamaku. Hingga d masakini dan d masadepan tak akan pernah ada lagi. Amin

Cerminku – oleh Nicma Faneri
Malang

Leave a Comment