Wanita Terindah – oleh Sky Shucaya

Maka,
Mentari pun belajar menemukan sinar dari matamu,
Suara syahdu ombak mengikuti suaramu.
Anggur-anggur ranum di kebun pun belajar dari bibirmu,
kekasih…

Aku pun terpesona hanya bisa menghitung jemari angin,
Terkagum di manisnya tatap matamu.
Bagaimana aku tak gelisah di siang malam bila kau menyihir kerikil menjadi butir berlian.

Sore ini bunga mawar telah rekah di pekarangan rumah,
Harumnya menusuk rongga hidungku yang pesek.
Ku urungkan untuk memetiknya supaya kau tahu bahwa tak ada indah dari pada hadirmu.

Angin membelai pucuk ilalang sungguh romantis,
Mereka belajar dari rambut yang tergerai,
Ah…wanita terindah ingin aku peluk lebih lama,
Di denting dawai asmara
Kala rerimbunan hujan turun di pentas rindu kita.

Wanita Terindah – oleh Sky Shucaya
Sumedang

Leave a Comment