Barisan kalimat itu akhirnya
harus membeku dan hanya
menyisakan rangkaian kata
tanpa makna.
Kamu… ya, semua tulisan itu tentang kamu.
kamu yang tinggal di setiap
bait pesan yang kutitipkan dibibir malam.
kamu yang singgah di setiap kegalauan sebelum tidur
Si manja merepotkan
yang mulai meracuni pikiranku
dan kau tau apa bagian terburuknya?
“aku menyukainya”
Sedikit menyebalkan
tapi berada didekatmu…
rasanya seperti menemukan
sebatang lilin saat listrik mati
Mereka bilang, ini cinta?
makanya, aku tidak peduli
mau bodoh atau konyol
tetaplah seperti itu…
Tetaplah menjadi lilin kecilku yang manja
tetaplah menjadi matahari terbit
di ruang hati dimana aku bisa mengingatmu setiap saat
Karena aku mencintaimu….
Tetaplah Seperti Itu – oleh Hendar S Rao
Bogor 20 mei 2014
RAO
Bogor