Cinta Teriris Benci

Tajam runcing itu bibir
Terucap tanpa henti
Kata berjatuhan di pasir putih
Hitam kelam berganti

Kadang lengkungan itu hadir
Bergetar kembali jantung ini
Manis suci bersih
Hanya sampul dibalik buku

Esok angin neraka hadir lagi
Pandangan mata sinis ke pinggir
Terdiam sakit aku perih lagi
Kecewa air hujan menetes perlahan

Apa yang dia inginkan
Aku tak mengenalnya
Tapi dia telah menghadirkan
Cinta dan benci ku padanya

Kini bibir ini tertutup
Apa yang di kata ku membisu
Hanya telinga yang menjerit
Dan hati yang menangis

goresan: Cindy yora nabila

1 thought on “Cinta Teriris Benci”

Leave a Comment