Sakit menanti kematian

menuju tetesan darah yang mengalir di sepanjang urat nadi ini
hanya sepi yang kurasakan di setiap hari
namun tak seindah pelangi yang selalu mewarnai birunya langit
sungguh terasa merapuh saat raga tersakiti
hanya yang aku bisa yaitu bertahan menahan rasa pedih di hati
sampai hembusan nafas terhenti
sampai habisnya darah yang mengalir di dalam jati diri
kematian pun semakin mendekati hidupku ini

Puisi ini karya : Farid Setyo Aji W ( SMKN 8 Surakarta) SMKI

Leave a Comment