keraguan rindu

Sewaktu angin menerpa badan
Semerbak harum membelenggu hati
Lirih angin berjalan memutari raga
Terhenti waktu tiada terasa
Nafas kerinduan seakan membius semua

Mata memandang kosong
Terpaku satu tujuan yang terbenak datang
Hati bergejolak terpacu lamunan
Wajah rembulan seolah terpampang dalam fajar
Mungkinkah mimpi mulai menjelang?

Tersapu kedipan hilanglah sudah
Semua mimpi terhanyutkan air mata
Luluh mengalir deras tak terjaga
Kini mentari pagi tiada sahabat
Tuk menatap hari kan berganti

2 thoughts on “keraguan rindu”

  1. puisi itu bikin ingat kekasi yg sekarang sudah tidak berubungan
    tuhan tolong kembalikan kekasih ku
    sekarang aku menangangis karena di tinggal kekasi malam,pagi,sore tidak akan pernah bergentih :rose:

    Reply

Leave a Comment