Dia adalah sempurna
Mengejarnya bagiku adalah sesuatu yang biasa
Dia adalah sempurna
Mengikutinya bagiku adalah seusatu yang maklum
Dan dia adalah Sempurna
Memujanya bagiku adalah sesuatu yang lumrah
Aku Mencintainya seperti bayangan yang mencintai bendanya
Yang tak pernah terpisah walau tak pernah bisa bersama
Yang diam-diam menjadikannya tujuan untuk terus ada dan nyata
Aku tahu ini bodoh. Namun aku tetap tak peduli . .
Menutup mata, telinga, dan segala indra demi bersamanya
Karna yang aku tahu hanya dia lah satu-satunya
Diantara banyaknya orang yang terus memunggungiku
Dia lah yang tetap tinggal
Hingga akhirnya kebenaran mengungkap semuanya
Yang memberitahuku bila dia tidak benar-benar berada di sisiku
Dan kembali. . .
Aku menjadi sang kasat mata
Ada, namun seakan tak ada
Kembali, menyembunyikan wajah di balik topeng
Melihat dunia yang mulanya karnanya terang
Menjadi gelap seakan samar dan terasa abu-abu
Terjebak di keadaan yang sulit untuk di kembalikan
Hanya bisa terpaku, terbawa angin, dan berharap suatu keajaiban
Teruntuk Dia – oleh Asri Dayanti
Palembang
fb: Asri Dayanti