Ketika mendung
Awan silam, angin kungkung
Si tua itu masih saja
Mengerang merangrang
Memang manusia
Manusia lelah pada kalah
Manusia gelisah pada kisah
Manusia malu pada waktu
Dan mati pada hati
Sepucuk angin nyiur menyentuh
Ujung cemara yang mengering
Anak-anak ilalang menusuk
Telapak kaki, mengoyak butir-butir kerinduan
Rindu pada merdu angin sore
Ketika mata mulai menyapa
Kau meredup
Dan aku membuka pijakan baru
Si Tua dalam Wadah – oleh I Gusti Putu Satia Guna
Denpasar
fb: Satia Guna