Guratan Sendu

Sudah kudengar…
Tentang wartamu dalam peraduan
Ketika deraian ombak samudera
Bergulung di batas pendar
Bersama nanarku sendiri

Tanpa balutan selembar daun
Ataupun kain yang selayaknya
Ku coba diri tuk merawat luka
Yang telah kau goreskan di hati

Sudah kudengar…
Bahasa tutur di hatimu yang
Bersuarakan lantang dan hingarnya
Tanpa sedikitpun hibahmu
Menyerukannya

Usahlah kau ucap…
Sebah dalam benakmu
Karna sebahku lebih dari itu
Usahlah kau ucap…
Merintih di relung hati
Karna sakit rintihku lebih dari itu

Bukan maksud ingin meninggalkan
Hanya bimbang dalam keadaan
Yang tak bersahaja
Bukan maksud melepaskannya
Hanya sekedar mengulur rasa
Yang tak pernah terukur

Sebuah guratan takkan pernah
Bisa mewakili kesah/kesuhku
Hanya saja waktuku tidak memihak

Kan ku ingat…
Kebaikanmu selama ini
Kan ku kenang…
Artimu di dalam hidupku
Dan kubawa ke penghujung waktu

” Guratan Sendu ”
10/31/2012
( Putra Jogja )

Leave a Comment