Cintaku Senantiasa

Pernah kutulis cinta
Pada pelangi biru di matamu
Pada mega yang berarak serupa cintaku, menujumu
Pun pada angin, ombak, laut, bahkan pada parauparau suara gunung; gemulung
Namun semakin lelah kucari warna
Semakin kulupa akan makna

Cinta itu senantiasa
Ia yang mengalir serupa ular meliukliuk dalam jiwa
Senantiasa menyegara
Dalam secawan candu
Tanpa pelangi, tak perlu angin, bukan ombak, ataupun kematian
Tapi jiwa yang senantiasa
Meskipun sederhana.

mojokerto, 11 juni 2012
M. Zainul Arifin / http://facebook.com/arifin.zey

Leave a Comment