Langit menghitam awan kelabu
batas senja malampun tiba
terdengar suara jangkrik yang menderik
diiringi nyanyian sang kodok yang saling bersautan
Kusandarkan dagu berpangku tangan
dibangku kusam berbintik lumut
tepat ditepian telaga biru
Lamur tatapanku menelanjangi selempang jingga
yang mencoba menyepuh warna lembayung…
awan hitam menebal dan melayang_layang bersama potret bayang wajahmu…
hadirmu dikala sepi ini datang
sehingga ku tak mampu tu’k menepis semua tentang mu
Hati ini berlawan arah….
disisi lain aku tlah membuang tentang dirimu
bak sepertinya memakan buah SIMALAKAMA
di telan pahit di buang sayang
Kasih…….
mengapa kau hadir dikala aku sedang tertawa
seakan kau lah sang dewiku
yang memberi nafas cinta kita
Dan kau pergi……
disaat kemarau cinta yang melanda
Ynner itnayirbef……?
Untuk kali ini……………………….
izinkanlah aku mencuri bayangan wajahmu
izinkanlah aku mencuri hayalan dengan mu
Ma’afkanlah kasih……..
anadai sya’ir ini mengganggu ruangan hidupmu
Dan izinkan juga aku….
memajang garis hitam potret bayangan wajahmu
kedalam kalimah sya’ir puisi ku……………..
Karya : Zarror (nanang)
PANAMA (colon) 02 Okt 2011
Terlambat sudah
kumenahan
Rasa cinta yang kini
menghilang
siip lah