Bingkai-bingkai Teriak

di ujung hari dia berdiri di tebing gamang hati
buka suara, berontak dari bungkam etika
mengalir ikuti naluri yang ingin teriak!!

“akhirnya aku terima apa yang kau mau
atas entah apa yang kau nilai
atas entah apa yang kau istilahkan

putuskan urat tawamu bila ini memang leluconmu
terus mengangalah bila ini memang kelakarmu

namun kau harus tetap tau
bahwa kau tak pernah kenal aku
kau tak berhasil menyentuh sisiku
yang kau lihat cuma sampulku
kau telah tak sampai merogoh hakikatku
kau gagal untuk bijaksana menimbang satu rasaku,
bahkan lebih!

itu naif, itu picik, ituuu…bodoh!!…
itu menyakiti satu hati, bahkan lebih!
ada satu hati lain yg kau bunuh, kau dzalimi

jawab aku! apa yang akan kau buat setelah tau
bahwa ini menyakiti satu hati, bahkan lebih??
matilah kau bersama naifmu…picikmu…bodohmu”

(karya/akillaksmana/150312)

Leave a Comment