Hantu, Pisau dan Gula – oleh Fadli Putrajaya

Malam terasa melankolis
merayuku menari dalam kenangan
diatas lantai pada ujung pisau bertabur gula
manis menyertai perih, lekat dan berdarah
diiringi ritme sepi nan mistis dan cahaya berkelip diatas sana,
seperti langit malam pada musim kemarau tahun-tahun yang telah lalu
hantu-hantu lelah bersolek
putus asa tak mampu menggoda
Dan para bidadari hanya tersenyum getir
menyangga asa cemburu terpatri di dada
aku beranjak pergi namun tak berpaling
hantu-hantu terus berbisik mesra
mengajak menari pada pisau bertabur gula
aku tak lagi punya darah
untuk malu sayat luka

Hantu, Pisau dan Gula – oleh Fadli Putrajaya
fb: fadli prasmoro putrajaya
mataram, NTB

Leave a Comment