Aku siap bertempur
Untuk melindungimu
Dari kelamnya dunia
Dan tanda tanya akhirat
Aku berdiri gagah
Di atas kuda putihku
Tegak dengan pendirian
Teguh dengan perasaan
Kau lihat tenda itu?
Berdiamlah di sana
Berteduhlah di dalamnya
Biarkan aku di sini, dengan namamu
Berjuang untuk hidupmu
Aku siap bertempur
Dengan prisai doa yang tergenggam
Dan pedang harapan yang dihunuskan
Serta baju zirah berlapis cinta
Mereka datang
Sekawanan yang hendak menjatuhkanmu
Pada sedih yang mendalam
Dan pada pedih yang menyesakkan
Tenanglah, sayang
Aku siap menghadang
Dengan apa yang aku bisa
Dan apa yang dikehendaki-Nya
Deru itu semakin menderap
Aku semakin tegap
Genggamanku menguat
Waktunya semakin dekat
Wahai engkau yang diselimuti teduhnya tenda
Hanya itu yang mampu aku sediakan
Tenda itu teduh karna kasihku
Nyamanlah kau di sana
Kasihku,
Jika aku tak sanggup melawan
Pergilah, lanjutkan hidupmu
Bawalah serta mimpi dan harapanmu
Tinggalkan segera tenda itu, kasihku
Kasihku,
Jika langkah ini tak sanggup menyusulmu
Jangan sesekali kau menoleh padaku
Demi Dia Yang Memberiku Perasaan, aku ikhlas
Namun kasihku,
Jika aku berbalik dengan kemenangan
Sambutlah aku
Dengan hangat pelukmu
Dan tulus senyummu
Itu kemenangan nyata bagiku
Duhai Yang Senantiasa Menurunkan Mukzizat
Hamba memohon percikan sedikit kuasa-Mu
Agar hamba dapat terus mendampinginya
Dan berjalan bersama pada Jalan-Mu
Pengorbanan – oleh Muhamad Aldi Rahmansyah
Yogyakarta
www.aldirhm.com