Malam itu datang menerkam kesendirian ku,
sendiri aku dalam kesedihan hati,
tiap malam hati berbicara,
terdengar oleh sesakan yang tak terungkap,
mulut tergembok oleh kebisuhan,
tak kuat asah ku ungkapkan,
seakan ketat menggembok terbukam,
hanya piluh hati ungkapan yang tak tersampai,
merenungkan, mengingat
dengan sendiri keluar setitik air di pipi….
piluh hati membisikkan ku kembali,
mengharuskan aku untuk kuat,
kembali aku sadar ‘Tuhan tidak akan tertidur’
aku menangis….lutut jatuh berlutut,sembari kepala ju ikut jatuh,
dengan keras hati yang tak terungkap, segala
asa,rasa tercurah keluar bagai air tumpah keluar….
dan makin deras air mengalir di pipi
Tuhan…temani aku di malam datang menerkam kesendirian’ku
hanya Engkau tempat piluh hati ku
dengan tertatih-tatih aku harus menunggu,
menunggu dengan sabar…
hari esok akan terbit terang,
di situlah aku mendapat ketenangan dengan nyaman dalam pembelaanMu.
Hari Esok Akan Terbit Terang – oleh Hesty Merdiana Simanjuntak
jl.koplek cokelat permai blok c no.1 simalingkar Medan-SUMUT
www.facebook.com/hesty merdiana simanjuntak