Legenda Yang Tak Akan Pupus – oleh Bambang Sulaksono

Seharusnya kita
Adalah refleksi para pejuang
Mereka telah membentuk gema kebebasan
Aksara pusaka bernama ‘merdeka’

Seharusnya kita
Tidak lelap di ninabobokan senja
Negeri ini untuk mereka
Bukan hanya untuk pendurhaka

Pada malam lalu ada cengkerama suci
Tentang dengan cara apa bergerilya
Agar tak ada lagi generasi terjajah
Sakit, tak terurus, luka, kalah

‘Bayang-bayang perjuangan telah pupus dijilat murka, kapitalis, individualis’

Sukma pendosa turut andil merusak citra
Tangan ketidak puasan mencabik perlahan
Darah bangsa bercucuran
Digerogoti tikus comberan

Merdeka
Hak ini untuk kita
Ya, yang sedang gemar-gemarnya memilih baju
Yang sedang menyantap daging campur keju
Dengan buncit di perutnya
Yang sedikit tak peduli dengan pemulung tadi

Negeri
Lahirnya para legenda
Tumpah ruah pelangi
Elegi seribu diksi
Tempat jutaan kepala bersujud
Tempat para pencari bersyukur
Juga tempat para keparat sekarat

Pejuangku
Jika waktu telah mebinasakan kisahmu
Kami tetaplah mengenang sebuah karya
Yang dengan bangga mempersembahkan
Prasasti raksasa
Tugu perkasa
Indonesia

Legenda Yang Tak Akan Pupus – oleh Bambang Sulaksono
Nganjuk

Leave a Comment