kutancapkan kalimat cinta di musing penantian
diantara tujuh benua asmara
antara kesetiaan dan cinta.
kini cinta terbawa arus terdampar dirahim pantai.
membawa seribu wajah yang masih bimbang.
saat aku pandang cemara yang runcing menusuk batinku dikaki senja.
sedangkan berung asik bercumbu rayu dengan awan dibalik pohon cemara.
dalam pita batinku bercerita tentang nasib yang masih harum dikaki pantai.
nasib yang kini menjelma lautan tuba.
sampai angin datang membalut tubuhku mengajakku berdendang mengisi kekosongan.
dan pohon cemara melambaikan tangan mengajakku menari dipasir yang masih perawan.
pasir yang kini menjelma kerikil tajam menjadikan kakiku lumpuh untuk berjlan.
pandanganku mulai pecah sampai nasib tertinggal dipintu kesetian.
sedangkan kalimat kini tak kuasa dan tak bermakna.
lantaran kau menghukumku diubun langit tua.
Cinta yang tertinggal – oleh Fathor Arrasyid S.pd
Sumenep – Madura.