Sebuah tubuh tergelatak tak bernyawa
Kaku seribu bahasa di tempat yang sudah di peruntukkan
Yaaa……
Bukan kasur empuk jadi peneman nya
Bukan pula kain sutra pelapis badan nya..
Sebuah anyaman tikar nan sederhana jadi kasur nya
Selendang putih jadi penutup nya….
Semua mata tertuju pada nya
Isak tangis mengiring nya
tidak begitu dengan perempuan di sudut sana….
dia menahan semua tangis nya
berusaha tetap anggun walau tubuh sudah lelah
melihat sang pujaan sudah tak bernyawa…
wanita itu menenangkan anak nya
yang kehilangan ayah nya
merangkul sanak saudara yang datang pada nya..
sesekali dia menangis
sesekali pula dia jadi penyemangat anak anak nya
perempuan itu kini sendirian
tiada tempat bercurah hati….
ke dua pundak nya yang menopang nya tuk berdiri dan melanjutkan kehidupan
yang harus di jalani.
Perempuan berjiwa besar – oleh Suriani
Tanjungbalai