ku telusuri jalan tanpa arah
mengikuti kemana jalur angin
semua pohon tumbuh
menatapku yang seolah tertawa lelet
sebentar ku tatap sepatuku
aku berharap jangan rusak kusam dan kotor
sepatu indah yang menghiasi kaki yang lecet
dengan penuh harap kuterus berjalan
ku kuatkan kaki untuk berjalan
berlalu lalang kendaraan berlewatan
banyak mata kendaraan melihatku
mereka tertawa entah takjub atau lucu
begitu lelah ku berjalan untuk meraihnya
ku gapai semua tak semudah ku termenung
tetesan keirngat menemani langkahku
kicuan burung menjadi bukti kesuksesan ku
Kuraih sukses ku – oleh Yunita Wulandari
Palembang