Suaraku mengeras dalam balutan kesejukan angin
Menjerit dengan suara tertahan
Nafas tak berarti mengalir dari kalbu
Waktu tak memberikan waktu tuk mengaum
Membiarkan jiwaku mengalir begitu saja
Dentuman keras menabrak segenap benteng kokohku
Menghancurkan dinding yang tak berkaca ini
Hilang sudah semua tak berbentuk
Menyerahkan seluruh alam tuk berkorban
Luluh sudah hati ini tanpa rasa
Embun mengerahkan tetes-tetes airnya tuk berkaca
Menyenandungkan melodi-melodi indah tak bersyair
Kini kulukiskan rindu dalam kanvas hitam
Bulir-bulir cinta menetes demi satu harapan
Menggurat takdir yang menusuk aral
Menjatuhkan segenap asa yang mengucur deras
Sejuta alam ku bertanya
Beribu kalbu kusaksikan
Mencuat bagai kilat yang menyambar
Dimanakah goresan-goresan syahdu itu
Hilang menguap tak berbentuk
Bergulir nafsu arang mengaum
Ku tenggelam dalam buaian waktu
Terikat oleh sang pencuri waktu
Terbentang hujan yang terus mengucur tanpa henti
Menghanyutkan rasa rindu yang tak berujung
Terpaan Rindu Alam – oleh Noor Vitria Ayu
Tangerang Selatan
Keren banget puisinya. Terus berkarya dan tetap semangat yah :) <3