Langkah langkah kecil ini menyusuri hampir seluruh sudut ruangan kecil ini
Sesekali menengok ke arah jendela dan memandang ke arah jalan
“Kamu kenapa?nungguin siapa sih?” sapa ibuku
Aku terhanyut dalam lamunan kosongku
“Emmm enggak kok,cuma liat hujan aja”
Aku pun bergegas meninggalkan ruangan itu
Sepertinya benar kata ibuku..
Aku seolah olah sedang menanti kedatangan seseorang saat menatap ke arah jendela dengan wajah sedikit cemas
Yaaa..
Langit pun berbahasa
Akhir-akhir ini memang seperti ada yang hilang dan selalu ku nanti kehadirannya
Rasa cemas pun tak bisa lepas dari benakku
Apalagi rasa rindu yang menderu haru
Aku merasa kagum dengan pilihannya
Ia yang rela menghabiskan waktu dengan bekerja keras tanpa rasa malu sendikit pun
Aku bangga terhadapmu
Bangga dengan kegigihanmu
Mungkin…
Gemericik air hujan yang malam ini turun
Merupakan sebagian dari butir butir do’a ku
Yaaa…
Dari kejauhan aku menitipkan do’a kepada Tuhan
Agar selalu sehat badanmu
Mengalir terus rezekimu
Dan menjagamu slalu
Biarkanlah jika malam ini tanah di kota yang kita pijaki basah
Semoga saja esok hari matahari akan kembali bersinar cerah
Angin malam…
Bawalah puing-puing kerinduanku untuknya
Katakan padanya bahwa aku akan tetap sabar menanti kepulangannya
Percayalah..
Apa yang aku tulis masih tetap tentangmu
Sebab aku mencintaimu ♡
Butiran Do’a Untukmu – oleh Niken Khalida Puteri
Tangerang,26 Desember 2014
nikenkhalida.blogspot.com/