dalam sepi ku , bersama lamunan embun malam
menangis untuk bersujud pada sang kuasa
berdoa berzikir menuntut kalbu
maafkan aku tuhan ,
aku yang kecewakan engkau
aku lahir dalam btinMu
menjadi muslim yang beramal solehah
tapi hatiku tertutup kabut
aku berdosa melangkahkan hati ini
dalam pintu gereja,
menatap lilin-liln yang terbakar
dan menyembah sang yesus.
aku ..
aku dalam rongga jiwa
dua tuhan ku sembah ,
tuhanku tetap satu
Allah-Ku , dan dia ,
dia ku hormati layaknya sang nabi ,
aku tak bisa pungkiri
rongg a jiwa ini tetap ada dalam hati .
untuk Allahku , dan Yesusku.
tak bisa kupilih dalam detik waktu
kebimbangan bawa ku berjalan dan terus berjalan .
dan tetap sini , dalam Rongga jiwaku.
Rongga Jiwa – oleh Regina Oktavianti Dewi
Jakarta