Seorang Pertama

Jangan mengira lalu lalang manusia tak bermakna.
Tatkala ia hanya sekedar lewat saja,
Dan kau mengartikannya sederhana.

Berdamailah hatimu pada perang bahasa jiwa,
Manakala ia kemudian bergejolak.
Bergejolak karena terganggu,
Terganggu oleh seorang yang membawa getaran-getaran bernafas cinta.

Oh…
Getarannya sampai pada sukma,
Mematikan logika hingga tak berdaya.
Terkekang dalam cinta yang fana,
Menghinakan diri karena terpedaya akan pesona-nya.

Gadis yang matanya bak permata,
Andai ber-umpama ia seperti purnama.
Beruntunglah mata yang menyaksikannya.
Sebab, ia keindahan dunia yang nyata.

Oh… Seorang pertama…
Kau terbang diangan,
Menari dibayang,
Mengusik ku dalam tenang.
Kau buat aku tersungkur pada cinta yang mendalam.

Leave a Comment