tulisku di sebuah dinding maya internet
kirimku menyurat di berupa email
disini ku menyirat
disana tertulis selayak pensil
alibi adakan jarak jauh maupun dekat
jarak tak terlihat sesebagai molukel
tak terpandang secara kasat
tapi ku juga sadar bagian yang kecil
tercipta dari nan memadat
terlontar ukirkan seraya peluru pistol
terkisah menjadi bagian tersurat
selaayak jejak menuliskan hikmah tuk diambil
di atas tanah juga tercipta secepat kilat
aku, kita, dan Rasul seperti tinta di laut
dengan juga berdaya upaya berajal
lagi kemudian diperjalanan tanggung jawab kembali bangkit
dimana ada jua saat itu kita tak akan bisa menyangkal
sebuah tenaga membuat kita kuat
sinar terpancar beri bahan bakar menggumpal
tapi ku matahari juga berseraya menempat
karna dapat pula padam di hampa udara tertimpal
didepan belakang matahari selaksana sayap-sayap di belikat
jauh ke atas terbang kepakkan menempa udara-udara yang berkumpul
(karya : Dian A. Noor)
wah puisi membuat hati tersentuh…
klo bs yg lbh monoton lg…jngan hnya lwt kyak gni doang…..q s7 jka ad yg nyebari brosurnya…