Hai kau lelaki gendut
Diam santai diatas bangku berhias beludru
Memandang tersenyum pada gurat sang waktu
Hai lelaki gendut..
Kurang lucukah anak-anak kami?
Bertelanjang kaki kepanasan diatas aspal?
Menjajakan korang menenteng kantong permen untuk ngamen?
Hingga kau hanya dibuat tersenyum diatas bangku berhias beludru
Hai lelaki gendut?
Kurang menarikkah pemandangan kampung-kampung kami?
Anak kecil harus berenang di rumah sendiri
Ikan kehausan ditengah samudera
Burung kepanasan ditengah selimut malam
Kurang menarikkah itu semua lelaki gendut?
Hingga tak kuasa buatmu tertawa
Terbahak-bahak diatas bangku berhias beludru
Kami lapar dilumbung padi
Kami miskin di negeri kaya
Kami buta huruf di pustaka
Lalu,, kami lupa bahwa kami berada di SURGA
puisi karya Neima Hamada
Like this poetry…
visit my blog please
Keadaan skr memang seperti ini, nurani penguasa dan pengusaha dan wakit rakyat sudah mati. hanya rakyat yang selalu menderita.
bener banget bang,,kami sebagai rakyat hanya bisa menuliskan tangis dalam sajak.