Menyongsong Matahari

Selimut malam beranjak kelam
kelam itu akan berakhir
di tepian rindu
tangis malam tak lagi berguna

kini bayang bayang indah
melayang layang

cepatlah ” kawan…!!”
” Jemputlah…” matahari terbit di ufuk
Gelora rinduku kian tak terbendung

cepatlah “kawan…!!”
melesatlah bagai deru angin
bawalah aku menembus kelam

baja baja pagar di pelataran
lentera hatiku tak lelah menanti
panggilannya di bawa angin
masuk semua ke telingaku…

Hanya karena engkau aku merindu
tak perlu lagi aku membuang waktu

hanya karena engkau selalu di hati
tak ada lagi gundukan sedih membelenggu

aku kembali memandang alam
disamping tirai biru jendela
nampak kerlip taburan bintang
meratakan jagat kelam

laju kereta malas bagai siput
putaran waktu malas berganti
mataku juga lebih enggan terpejam
jadilah malam kian menghujam

hanya angan masih melayang
membayang bayang tentang kedatangan

Karya : Rasull abidin , 02 Feb 2012

Leave a Comment