ku buka mata, tak lupa antarkan doa pada sang Esa
dengan jiwa tenang yang tertutup oleh dosa
ketika itu pula matahari mulai merekah
ku ucap syukur sebab dapat menatap kembali mentari yang cerah
angan pun terbawa aliran sungai deras
menghanyutkan lara di Tengah tengah
mentari, yang tak henti berikan semangat untuk bangkit
bangkit dari jiwa kelam yang merasa sakit
kicauan burung temani smilir angin yang sejuk
ku tepaki alur jalan yang membujuk
ku hirup udara lalu ku hembuskan nafas
nafas, ia lah teman tak jenuh menuntunku bangkit dari belenggu keputus’asaan
senyum tawa para pemimpi hiasi taman
tak pernah lelah berangan sepanjang malam
jangan kau ikuti jalan terjal bebatuan
bila kaki saja tak sanggup antarkan bahagia yang tak bertuan
Tuntun arah pemimpi – oleh Puji Lestari
Bengkayang, Kalimantan Barat
fb: pujii lesstarii